Minggu, 11 Desember 2011

Hijrah Membangun Peradaban


Sebelum Rasulullah saw dan para sahabatnya hijrah dari Makkah ke Madinah. Di Madinah terdapat dua suku yang bernama suku Auz dan Hajraj, dua suku ini saling berperang dan bermusuhan selama ratusan tahun. Dua suku ini tidak pernah akur dan tidak pernah hidup damai dan selalu saja berperang yang tiada hentinya.

Pada musim haji di tahun ke-sebelas Nabawi (kenabian), enam orang dari Madinah menjumpai Rasulullah saw dan Rasulullah pun menda’wahkan Islam kepada mereke sehingga mereka memeluk Islam. Tahun haji yang berikutnya, orang orang Madinah bertemu Rasulullah saw di Makah dan Rasulullah mengajak mereka untuk masuk Islam sehingga mereka pun masuk Islam dan bertambah lagi tujuh orang Madinah memeluk Islam. Dengan masuk Islamnya orang orang Madinah maka pertanda da’wah di Madinah akan terbuka dan mulai disebar luaskan sampai ke pelosok. Rasulullah saw mengutus Musaab bin Umair sebagai duta yang pertama sekaligus juru dakwah Islam di Madinah yang waktu itu masih bernama Yastrib.

Islam di Madinah mulai tersebar oleh mereka yang masuk Islam lebih awal. Orang orang Madinah sangat merindukan Rasulullah saw sebagai Nabi akhir zaman dan Nabi yang di janjikan dalam kitab suci mereka. Sementara di Makkah Rasulullah saw mendapatkan gangguan dari kaum kafir, jiwa dan raga Rasulullah selalu mendapat gangguan dan ancaman dari mereka.

Dalam kondisi seperti itu Allah SWT menurunkan wahyunya kepada Rasulullah saw untuk berhijrah ke Madinah karena ummat Islam di Madinah pun sangat merindukkan beliau. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah 218

¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä z`ƒÉ©9$#ur (#rãy_$yd (#rßyg»y_ur Îû È@Î6y «!$# y7Í´¯»s9'ré& tbqã_ötƒ |MyJômu «!$# 4ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇËÊÑÈ 
   
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tibalah saatnya Rasulullah saw berhijrah bersama para sahabatnya. Rasulullah saw disambut dengan suka cita oleh penduduk Madinah yang mencintai dan merindukkan akan kehadirannya.
Di atas sudah saya sampaikan bahwa di Madinah terdapat dua suku yang saling berperang, yaitu suku Aus dan Hajraj. Dengan kehadiran Rasulullah saw di Madinah maka suku suku yang sering berperang tersebut menjadi damai dan aman. Bahkan Rasulullah saw menyatukan sahabat dari Makkah dan Madinah sehingga masing masing di beri nama Muhajirin dan anshar. Muhajirin adalah orang orang yang berhijrah sedangka Anshar adalah orang orang yang membantu dan menolong.

Islam adalah agama yang membawa kedamaian, artinya siapa saja yang memeluk Islam maka jiwanya akan damai dan tentram. Orang yang ada disekitarnya akan merasakan kedamaian dan ketentraman akan keberadaanya. Islam bukan agama yang mengajarkan kekerasan dan kerusuhan. Islam bukan sebuah agama yang mengajarkan permusuhan dan kebencian diantara sesama. Walaupun ada diantara ummat manusia yang berbedah akidah dan agama tetap saja Islam menghormatinya selama mereka tidak memusuhi dan tidak memerangi ummat Islam. Dengan orang yang lain agama saja Islam menganjurkan ummat untuk saling menghormati apalagi sesama Islam, satu akidah dan Nabinya Muhammad saw. Lalu kenapa diantara ummat Islam saling membid’ahkan dan bahkan menkafirkan hanya masalah masalah yang sifatnya furu’iyah dan khilafiyah?. Sungguh aneh tapi nyata.

Dengan tulisan singkat ini aku ingatkan kepada saudara saudara ku yang berbeda aliran dan ormas, organisasi dan apapun namanya, hargailah perbedaan diantara kita, bersatulah diatas perbedaan tersebut dan jadikan perbedaan sebagai rahmat dan jangan jadikan perbedaan sebagai permusuhan.

Seandainya ummat ini bersatu padu dan menjalin kebersamaan maka program program yang sudah dicanangkan selama ini dapat kita bangun dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan berhegara dan beragama sehingga akan melahirkan hasil yang maksimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Lihat Rasulullah saw di Madinah, beliau membangun Madinah diawali dengan menyatukan berbagaimacam suku dan kelompok, dengan persatuan dan kebersamaan inilah maka Madinah menjadi negara yang beradab dan negara yang disegani oleh negara negara yang lain.

Di Madinah Rasulullah saw menerapkan nilai nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dengan demikian Madinah menjadi negara yang maju di berbagaimacam lini kehidupan. Sebagaimana yang di firmankan Allah SWT dalam surat al ahzab ayat 71

`tBur ÆìÏÜム©!$# ¼ã&s!qßuur ôs)sù y$sù #·öqsù $¸JŠÏàtã ÇÐÊÈ  

Artinya: Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Kalau ingin Indonesia menjadi negara yang disegani oleh negara negara yang lain, menjadi negara yang beradab dan negara yang maju di berbagaimacam lini kehidupan, maka terapkan nilai nilai Al Qur’an dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apabila sebalinya maka bangsa Indonesia akan tetap menjadi bangsa yang terbelakang dan di lecehkan oleh negara negara yang lain.

Dengan momentum tahun baru Hijriah 1433 ini maka saatnya kita terapkan nilai nilai Islam (Al Qur’an dan As Sunnah) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Abdul Hakim Abubakar El Kahir
Ketua Umum Majelis Al Abroriyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar